Search

Selasa, Juni 22, 2010

Case ISO14001

Proses Pelaksanaan Pembangunan Gedung « Knowledge Management PT Brantas Abipraya


Knowledge Management PT Brantas Abipraya
Media pembelajaran ilmu pengetahuan« Mengenal Cable-Stayed BridgeDam
Ponre-Ponre, Dam Dengan Type Concrete Faced Rockfill Dam (CFRD) »Proses
Pelaksanaan Pembangunan Gedung
21 Juni, 2008
Ada beberapa tahapan-tahapan dalam pelaksanaan perencanaan suatu gedung. Tahapan
pelaksanaan proyek ini harus disusun sedemikian rupa mulai dari pengerjaan awal
hingga finishing (jika pengerjaan proyek hingga finishing). Semuanya ini disusun
didalam Time Schedule. Tahapan-tahapan dan berapa lama pengerjaan proyek
tersebut disusun dahulu sebelum pelaksanaan, sehingga proyek tersebut dapat
berjalan sesuai rencana dan tepat waktu.
Pekerjaan Pembersihan
Pengerjaan dimulai dari pembersihan lapangan dan pemerataan permuakaan tanah
seperti yang telah direncanakan. Bahkan kalau perlu dilakukan pengerukan dan
pengurugan tanah, setelah itu tanah dipadatkan.
Pekerjaan Pondasi
Setelah tanah bersih dan rata, dilanjutkan kemudian dengan pemancangan tiang
pondasi, yang biasa disebut dengan Tiang Pancang. Sebelum pemancangan ini, perlu
ditentukan dahulu titik-titik pondasi tersebut. Setelah titik-titik pondasi
ditentukan, barulah proses pemancangan dapat dilakukan. Proses pemancangan ini
harus sangat diperhatikan, karena saat proses pemancangan, dapat terjadi
berbagai kesalahan. Operator mesin pancang diharapkan terus mengontrol posisi
tiang pancang. Dalamnya pondasi tiang pancang yang tertanam di dalam tanah
tergantung dari jenis dan kondisi tanah tersebut, karena pondasi tiang pancang
harus berdiri di atas tanah yang keras. Jika proyek berada di daerah tanah rawa,
pondasi tiang pancang tertanam lebih dalam. Sebagai contoh jika proyek berada di
daerah Jakarta Utara, yang merupakan tanah rawa, pondasi tiang pancang akan
tertanam sangat dalam. Lain halnya jika berada di sekitar Jakarta Selatan, yang
mempunyai tanah lebih keras, pondasi tiang pancang tertanam tidak terlalu dalam.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Pile Cap dan Sloof. Pile Cap ini berfungsi
untuk membagi rata beban dari kolom kepada beberapa pondasi dibawahnya. Dan tiap
Pile Cap ini juga dihubungkan satu sama lain oleh Sloof, sehingga semua tiang
pancang mempunyai satu ikatan struktur.
Pekerjaan Struktur Atas
Setelah pekerjaan struktur bawah, yaitu pemancangan selesai, dilanjutkan kembali
dengan pengerjaan bagian struktur atas. Struktur atas terdiri dari kolom, balok
dan pelat. Pengerjaan struktur atas dimulai dari pengerjaan kolom. Tapi terlebih
dahulu, titik-titik kolom harus ditentukan posisinya dan dengan bantuan alat,
sehingga titik-titik kolom tersebut sejajar satu sama lain.
Dalam proses pengerjaan kolom, hal yang pertama dilakukan adalah pengerjaan
tulangan-tulangan kolom seperti yang telah didisain. Sebelum pengecoran kolom,
terlebih dahulu dibuat bekisting yang dibentuk seperti kolom sehingga beton
dapat dicor di dalamnya. Bekisting harus dibuat kokoh dan kuat, sehingga hasil
cor-an diperoleh dengan baik dan bentuk kolom sesuai perencanaan. Ketika proses
pengecoran harus dilakukan teliti, dan cor-an beton yang masuk itupun harus
dirojok, sehingga cor beton dapat masuk semuanya sampai kebawah dan penuh
mengisi bekisting.
Pengerjaan berikutnya adalah bagian balok dan pelat. Balok dan pelat memang
dikerjakan bersamaan, Sama seperti pengerjaan kolom, pertama kali juga dilakukan
pengerjaan bekisting. Agar waktu yang dibutuhkan seminimal mungkin, pengerjaan
bekisting dan penganyaman tulangan dapat dilakukan secara bersamaan. Setelah
pembuatan bekisting dan penulangan selesai, baru dilanjutkan dengan pengecoran
beton. Hal yang terpenting adalah semua beton yang di-cor itu harus berada dalam
satu ikatan, yang berarti proses pengecoran pelat dan balok harus serempak
selesainya dan beton pun akan kering bersamaan, sehingga kekuatannya pun dalam
satu ikatan. Begitu juga pengerjaan lantai berikutnya, prosesnya pun sama dengan
sebelumnya. Dan selama proses pengecorannya pun juga harus dirojok, sehingga cor
beton penuh mengisi bekisting.
Pekerjaan Finishing
Jika struktur telah berdiri kokoh, baru dapat dilanjutkan dengan pengerjaan
finishing, yaitu pengerjaan dinding, elektrikal dan sanitasi, pemasangan
keramik, pengecatan dan sebagainya. Namun, pengerjaan finishing inilah yang
membutuhkan waktu paling lama, karena pengerjaannya harus hati-hati sehingga
didapat bentuk yang rapi dan sesuai perencanaan.
(Sumber : Rinalwan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar